Sumar Priyantono: Ketua Umum FKMM-OT Baru

Babak baru FKMM-OT telah dimulai lagi. Kini Ketua umum (ketum) FKMM-OT periode 2009-2010 telah terpilih yaitu Sumar Priantono FKIP Fisika 05, dari hasil Musyawarah Besar (MUBES III) FKMM-OT 2009. Pak Sumar....begitulah sapaannya, dia terpilih menjadi ketum untuk kedua kalinya, sebelumnya dia pernah menjabat sebagai sekretaris umum FKMM-OT periode 2007-2008 dan sebagai ketum FKMM-OT periode 2008-2009. Hasil MUBES juga menetapkan Yeni Yuliani FKIP BK 06 sebagai Wakil Ketua Umum. Ya....semoga keduanya bisa akur untuk mewujudkan visi dan misinya.

Jangan senang dulu..... masalahnya hingga saat ini belum diketahui siapa saja yang akan menjadi "punggawa" FKMM-OT yang akan senantiasa bahu-membahu untuk memajukan organisasi ini. Padahal ini sudah mendekati tahun ajaran baru, dimana sudah barang tentu adek-adek dari OKU Timur sangat membutuhkan informasi seputar dunia Kampus. Trus kapan pembentukan pengurus selesai.......?

Ya... sabar ya...kan pak Sumar harus mikir juga siapa yang pantas jadi "punggawa".
Semoga pak Sumar lekas membentuk kepengurusan.... Semangat pak Sumar kami siap membantumu...Jayo FKMM-OT...
Selengkapnya - Sumar Priyantono: Ketua Umum FKMM-OT Baru

Bahteramu Telah Usang


Segala puji bagi Allah Ta'ala. Rabb semesta alam yang karena-Nya kita masih memiliki energi untuk bergerak, akal untuk terus berfikir karena Allah Ta'ala semata. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam. Manusia agung suri tauladan terbaik umat dibelahan bumi mana pun.

Saudaraku….Perjalanan mengarungi bahtera amanah hampir sampai ke tempat berlabuh. Tidak lama lagi kapal yang kita naiki akan merapat ke daratan, tapi kenapa kapal kita seakan tak bertenaga, semakin pelan, pelan, dan pelan. Seolah kita kehilangan arah dan akan terbawa arus menuju pulau yang salah. Dalam kondisi ini kita punya dua pilihan yaitu kita tetap bertahan di tengah samudra atau kita pacu semua sisa energi untuk mencapai daratan kemudian melanjutkan perjalanan.

Saudaraku…. Telah kita pahami bersama bahwa menjalankan perahu layar di tengah samudra yang luas sungguh bukanlah pekerjaan yang mudah, apalagi saat kita lihat bersama, layar yang sudah berkembang mulai terkoyak oleh kencangnya tiupan angin, bahkan tiang penyangga layar dan dinding kapal mulai pecah karena rapuh. Energi kita tinggal sedikit sekali. Dan mungkin kita malah sibuk bersorak-sorai kegirangan menyongsong daratan yang seakan dipelupuk mata. Akan tetapi kita lupa memikirkan perahu layar yang kita tumpangi. Perahu layar yang selalu menemani perjalanan panjang ini dan yang akan mengantarkan kita sampai ke daratan bahkan mungkin akan berguna bagi orang lain yang ingin berlayar lagi untuk mencapai pulau selanjutnya.

Saudaraku…. Andai perahu ini bisa berbicara, mungkin dia akan berteriak dengan lantang hingga semua bajak laut akan mendengar teriakan ini. Teriakan yang penuh belas kasihan, menyimpan sejuta makna dan harapan. “Jika kalian telah sampai ke daratan tolong jangan lupakan Aku. Aku juga ingin terus melanjutkan tugasku untuk menghantarkan orang ke sebuah pulau yang mereka ingin tuju dengan penuh rasa sukur dan mampu menorehkan banyak manfaat”

Saudaraku…. Lihatlah daratan itu sunggu indah…… disana banyak menawarkan sejuta kebahagiaan yang mungkin tidak terdapat dalam kapal layar ini.
Namun mari kita teliti “Benarkan disana menawarkan sejura kebahagiaan??? Atau jangan-jangan hanya kebahagiaan yang semu...

Saudaraku…. Kita patut besyukur kepada-Nya karena kita telah diberi keselamatan dalam menjelajah samudra yang luas ini, hingga kita sampai kedaratan dan akan memulai perjalanan berikutnya...., akan tetapi apa yang Engkau lihat di dararan??? Apakah engkau melihat pohon-pohon besar yang indah di sana??? Lalu apa yang ngkau pikirkan tentang batang pohon itu??? Adakah perhatian khusus yang engkau berikan untuk mengamatinya sejenak??? Ya, Bagus jika engkau temukan sesuatu. Mungkin pikiran kita sama ” Ternyata ada batang pohon yang dapat dijadikan pengganti tiang penyangga layar dan memeperbaiki dinding kapal layar ini yang sudah usang dan lapuh karena asinnya air laut.

Saudaraku…. Coba tengoklah kesamping!!! Seharusnya kita banyak bersyukur kepada-Nya yang telah memberi banyak solusi. Ternyata disana ada penjual kain. Tentu kita yang masih waras akan segera membelinya untuk mengganti kain layar yang telah usang dan terkoyak karena kencangnya angin laut. Saudaraku….”Mengganti bukan berarti melupakan, tetapi mengganti dengan harapan baru karena kita ingin kapal layar ini tetap selalu eksis dengan karya-karya besarnya dalam mengarungi luasnya samudra dan menjelajahi dunia”. Kuat, kokoh, cepat, dan dengan awak kapal yang terarah satu tujuan, tentu akan dapat memberi lebih banyak manfaat.

Saudaraku…. Itulah impian kita bersama Kita tidak ingin perahu ini ditumpangi oleh orang-orang yeng hanya berkepentingan sesaat ”menumpang lalu turun dan meninggalkan kapal tanpa jejak entah kemana. Atau malah ditumpangi seorang penyusup yang akan menyesatkan dan mematahkan semangat kita dalam berlayar”

Saudaraku…. Apa yang kamu peroleh dari sesuatu yang telah kamu lakukan akan lebih bermanfaat jika ditularkan kepada awak kapal yang belum pernah mendapatkannya. Kita saling berbagi kelebihan kita dan saling mengisi kekurangan kita. Saudaraku….Semoga tulisan yang Anda baca ini dapat menggugah hati, mengevaluasi diri, paham akan kondisi dan situasi dan memberi inspirasi untuk bersama-sama membawa bahtera ini ke pulau berikutnya untuk meraih panji-panji kemenangan. Amiin....
Selengkapnya - Bahteramu Telah Usang