Latar Belakang Didirikan FKMM-OT




SEPOHON KAYU DAUNNYA RIMBUN
Oleh: Hadi Buhro Wijaya, S.Si.*

Kampus merupakan tempat pengembangan diri yang memberikan perubahan pikiran, sikap, persepsi dan pencerahan. Tempat mahasiwa lahir menjadi kaum pemikir bebas yang tercerahkan. Dengan keintelektualannya mahasiswa lahir dan tumbuh menjadi entitas yang memiliki paradigma ilmiah dalam memandang persoalan-persoalan sosial, politik, ekonomi dan lain sebagainya. Ciri dan gaya mahasiswa terletak pada ide atau gagasan yang luhur dalam menawarkan solusi atas peroalan-persoalan bangsa ini. Pijakan ini menjadi relevan dengan nuansa kampus yang memprioritaskan ilmu pengetahuan dalam memahami substansi dan pokok problema apapun.

Forum Koordinasi Mahasiswa Muslim OKU Timur (FKMM-OT) dideklarasikan pada tanggal 10 Desember 2006 di Universitas Lampung. Pendiri dari lembaga ini adalah mahasiswa Unila, akan tetapi FKMM-OT bukan hanya untuk mahasiswa Unila saja. Akan tetapi untuk seluruh mahasiswa dari Universitas ataupun perguruan tinggi lain dengan syarat mahasiswa muslim dari Kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan.

FKMM-OT adalah lembaga independen, artinya FKMM-OT bukanlah bagian dari Partai Politik ataupun golongan/ kelompok/ aliran tertentu. FKMM-OT lahir karena melihat beberapa hal yang selama ini dirasakan oleh mahasiswa muslim OKU Timur. FKMM-OT lahir dari sebuah kegelisahan. FKMM-OT adalah kumpulan orang-orang muda, orang muda manakah FKMM-OT?“Mereka adalah anak-anak muda yang beriman kepada Tuhannya, lalu Kami tambahkan petunjuk kepada mereka” (Al Kahfi: 13). Insyaallah.

Ada beberapa hal yang melandasi pendirian dari organisasi ini, pertama karena di kota Bandar Lampung tidak ada lembaga atau organisasi yang dapat mengcover mahasiswa. Dengan adanya lembaga ini maka mahasiswa dapat mengakses informasi tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat dan sosial politik pemerintahan Sumatera Selatan khususnya kabupaten OKU Timur. Kedua yaitu sebagai wahana silaturahmi dalam menumbuhkan tali persaudaraan (ukhuwah) antar mahasiswa dari OKU Timur dan harapannya mahasiswa mampu menuangkan ide-ide kreatif untuk kemajuan OKU Timur ke depan.

Hal berikutnya yang melandasi pendirian FKMM-OT yaitu sebagai rasa kepedulian FKMM-OT terhadap masyarakat Sumatera Selatan (OKU Timur). FKMM-OT menyadari keberadaannya berasal dari masyarakat. Kepekaan dan kepedulian terhadap masyarakat adalah tanggung jawab yang harus dipikul bersama. Hubungan dengan masyarakat akan menjadi rujukan utama dalam gerak langkah FKMM-OT. Pengabdian dan pelayanan terhadap merupakan hal yang tidak dapat ditinggalkan. Hal ini merupakan tanggung jawab kita semua, pemerintah, mahasiswa, akademisi, pengusaha, dan masyarakat itu sendiri. Tanpa adanya tanggung jawab maka akan banyak hak-hak masyarakat yang tearabaikan.

FKMM-OT bukanlah organisasi yang hanya untuk internal (mahasiswa) saja, akan tetapi, FKMM-OT adalah customer service dan pelayan ummat. “Jika menolong agama Allah, niscaya Dia menolong kalian dan mengokohkan pijakan kaki kalian “(Q.S. Muhammad: 9). Rasulullah SAW pun mengajarkan kepada ummatnya bahwa ummat yang terbaik adalah ummat yang bermanfaat untuk orang lain. Seorang syahid Sayyid Al Qutb pernah berkata: “Sesungguhnya manusia yang hidup untuk dirinya sendiri, maka dia akan hidup kecil dan mati sebagai orang kecil. Dan sesungguhnya manusia yang hidup untuk kemaslahatan ummat, maka dia akan hidup besar dan mulia serta tidak akan pernah mati....”

Keempat yaitu sebagai Lembaga Dakwah yang profesional. Dakwah bukan hanya tugas seorang kiai, ustadz, guru agama ataupun yang lain. Akan tetapi dakwah adalah amanah yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada setiap muslim. Mengajak kepada kebaikan dan melarang kepada kemungkaran (amal ma’ruf nahi munkar) adalah dakwah. Mahasiswa yang dibekali ilmu pengetahuan dan teknologi di Universitas seharusnya sadar bahwa dirinya adalah agent of change, yang akan menjadi agen-agen pembaharu bagi lingkungannya ataupun bangsanya minimal mampu merubah dirinya menjadi muslim yang lebih beriman dan bertakwa. Mahasiswa sebagai moral force yaitu mahasiswa mampu menjadi figure yang dapat membawa orang lain dalam sebuah kultur dengan nilai-nilai islami.

Akhirnya, izinkanlah kami (FKMM-OT) "mewarnai" diri kami dan lingkungan kami (OKU Timur) dengan sentuhan-sentuhan cinta yang suci. Cinta yang dilandasi keimanan dan ketakwaan terhadap Allah swt. FKMM-OT mempunyai sebuah filosofis yang tidak asing di telinga kita, sebuah perubahan tidak akan tercapai tanpa gerakan yang dinamis dan kontinu. Mulai dari yang kecil, mulai dari sendiri dan mulai dari sekarang (Aa Gym). Semoga dengan lahirnya FKMM-OT ini menjadi sebual ladang amal jariyah bagi kita semua. Amin. Terus berfikir dan bergerak, raih kemenangan sejati. Allahu akbar!!!


*Mantan Ketua Umum FKMM-OT Periode 2007-2008
Dewan Pembina FKMM-OT Periode 2008-2009


====================================================================


BBM NAIK; “TUMPENG” 100 TAHUN KEBANGKITAN NASIONAL
Oleh : HADI BUHRO WIJAYA, S.Si.


Peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional sudah berlalu. Berbagai macam kegiatan telah dilakukan untuk memperingati agenda akbar ini, mulai dengan long march, aksi damai, pentas berbagai keniaan budaya Indonesia dan lain sebagainya. Dengan slogan “Indonesia Bisa” Presiden mendeklarasikan peringatan seabad Kebangkitan Nasional. 20 Mei adalah hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia, diawali dengan sekelompok pemuda Indonesia yang resah karena melihat perjuangan bangsa Indonesia yang terpecah-pecah. Hingga akhirnya mereka membuat sebuah organisasi yang bernama Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang bertujuan untuk menghimpun perjuangan demi kemerdekaan Indonesia.


Seabad sudah Hari Kebangkitan Nasional kita peringati, tetapi masih banyak kekurangan pada bangsa yang kaya dengan sumber daya alam ini. Masih banyak rakyat yang tidak mempunyai tempat tinggal, tidak mempunyai pekerjaan bahkan tidak mempunyai harapan untuk hidup. Sungguh ironis memang, 100 tahun Kebangkitan Nasional hanya sebuah simbol bukan untuk dijadikan inspirasi bagi bangsa Indonesia. Seharusnya Hari Kebangkitan Nasional dijadikan inspirasi untuk tetap maju, bangkit dan pantang menyerah. Perjuangan Dr. Soetomo dan kawan kawan saja mampu merubah bangsa ini dari belenggu penjajah hingga Indonesia merdeka pada tahun 1945. Dan tentunya karena dukungan dan doa oleh rakyat Indonesia. Kalau mereka mampu merubah bangsa ini hingga bangsa ini merdeka, mengapa kita tidak bisa “memerdekakan” bangsa ini dari belenggu kemiskinan??


Peringatan 100 tahun kebangkitan Nasional pada tahun 2008 ini dibarengi dengan peringatan 10 tahun reformasi pasca tumbanganya rezim Soeharto. Ternyata reformasi juga belum mampu merubah bangsa ini menuju arah yang lebih baik. Memang rakyat boleh bersuara, boleh mengkritik dan memberi saran. Reformasi hanya merambah bidang politik saja, akan tetapi bidang-bidang lain seperti hukum dan perekonomian semakin mengenaskan. Hukum hanya untuk rakyat yang lemah bukan melindungi orang yang lemah. Para koruptor masih berkeliaran dimana-mana, tetapi mereka aman dan tentram Kalaupun tertangkap hanya beberapa bulan saja mereka dipenjara. Lain dengan masyarakat yang lemah, mereka yang salah diganjar dengan hukuman yang sangat tidak masuk akal. Beberapa hari kemarin ada sebuah berita yang sangat mengejutkan, ada seorang pria yang hanya mencuri lima ribu rupiah saja dihukum penjara 1 tahun (Lampost,27 Mei 2008). Inikah buah Reformasi???


Di bidang perekonomian pun bangsa ini juga melemah, disaat rakyat makin susah karena penghasilan yang hanya pas pasan dan hanya cukup untuk makan sehari-hari, pemerintah dengan “bangganya” menaikkan harga BBM. Jelas-jelas kenaikan harga BBM akan berdampak pada kenaikan harga barang/jasa. Rakyat yang lemah pun tertindas. Walaupun rencana kenaikan harga BBM ini sebelumnya ditolak dan dikecam oleh rakyat , pemerintah tak bergeming sedikitpun. Mereka beralasan kalau harga BBM tidak dinaikkan maka APBN tidak terselamatkan alias jebol. Dan akhirnya pemerintah pun resmi manaikkan harga BBM sebesar 28,7% pada tanggal 23 Mei 2008 lalu. Lagi-lagi pemerintah beralibi, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan bahwa bila harga BBM tidak dinaikkan maka subsidi yang dikeluarkan APBN sangat besar. Jika harga minyak dunia 130 dolar per barel , maka subsidi pemerintah jika tidak menaikkan harga BBM maka diperkirakan subsidi Rp 260 triliun-Rp 300 triliun. Setelah harga BBM dinaikkan pun subsidi masih turun 50 triliun. Jadi total subsidi yang masih ditanggung pemerintah adalah berkisar 230 triliun (Lampost, 27 Mei 2008).


Mungkin rakyat miskin masih “lega” karena dengan kenaikan harga BBM pemerintah masih arif dengan memberi “uang tutup mulut” berupa Bantuan Lansung Tunai (BLT). BLT yang hanya seratus ribu per bulan ini memang tidak sebanding dengan kenaikan harga BBM. BLT yang diberikan inipun menjadi problem di masyarakat. Banyak kalangan menilai bahwa BLT tidak mendidik bangsa, BLT merusak tatanan sosial di masyarakat karena banyak warga yang tergolong miskin tidak dapat BLT dan akhirnya terjadi kecemburuan sosial.


Inilah “Tumpeng” yang diberikan SBY-JK dalam peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional dan 10 Tahun Reformasi kepada bangsa ini, yaitu kenaikan harga BBM. SBY-JK memberikan hadiah yang sangat “spesial” berupa kebijakan yang terlalu “bijak”. Rakyat kecil semakin susah karena semua kebutuhan hidup semakin mahal. Mereka pun menjerit, merintih dan sedih. Rakyat kecil hanya bisa pasrah, bersuara pun tak mungkin didengarkan oleh mereka. Harapan mereka satu-satunya adalah para wakil rakyat di singgasana Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ah… itu hanya mimpi di siang bolong!! Para wakil rakyat di DPR pun tak punya nyali untuk berbicara lantang di depan SBY-JK. DPR yang katanya macan mungkin benar, tapi mereka adalah macan-macan yang tak bertaring, ompong, tak berkuku tajam dan mungkin tak berhati. Mereka semua adalah penakut, takut bicara kebenaran!!!


Harapan bangsa ini adalah kita semua harus bangkit. Bangkit dari keterpurukan Meminjam kata-kata Dedy Mizwar: Bangkit itu Susah, susah melihat orang susah dan senang melihat orang senang. Bangsa ini harus saling tolong menolong dan mengasihi satu dengan yang lain. Siapa lagi yang akan membantu saudara-saudara kita kecuali kita sendiri. Bangkit itu tidak ada, tidak ada kata putus asa, tidak ada kata menyerah. 100 Tahun Kebagkitan Nasional semoga menjadi inspirasi dalam hidup bangsa Indonesia untuk tetap maju, tetap tabah walaupun banyak ujian, dan jangan pernah putus asa. Selamat Hari Kebangkitan Nasional. Tersenyumlah Bangsaku. Merdeka!!!
Selengkapnya - Latar Belakang Didirikan FKMM-OT

Foto-Foto Kegiatan

Mahasiswa OKU Timur Bersatu (Bandar Lampung, Metro, Baturaja dan Palembang)

PJs FKMM-OT Baturaja (Hanapiah-AMIK Baturaja)

PJs FKMM-OT Kota Metro (Toni- STO Metro)

PJs FKMM-OT Palembang (Hasyim-Politeknik Sriwijaya)

Tono-Toni (Sang Kembar yang Militan)

Islamic Centre, 31 Agustus 2007 (Kebersamaan kunci kesuksesan)

Kami Tunggu Kontribusi saudara, kita jumpa Ba'da Lebaran nanti
(halal bi halal akbar)

Semoga kontribusi kita menjadi amal jariyah.amin

Sumatera selatan menanti kita (Pemuda -Mahasiswa)
Selengkapnya - Foto-Foto Kegiatan