Sumsel Bangun Pabrik Biodiesel Biji Jarak di OKU Timur

Palembang-RoL-- Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Syahrial Oesman, Senin (25/6) di Kecamatan Jayapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU)Timur melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik biodiesel dengan bahan baku minyak jarak.

Bupati Herman Deru pada acara tersebut mengatakan, pembangunan pabrik biodiesel dengan bahan baku biji tanaman jarak tersebut merupakan proyek nasional yang didanai kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten OKU Timur. “Pembangunan pabrik bertujuan mengoptimalkan fungsi tanaman jarak masyarakat,” ujarnya.

“Pembangunan pabrik pengolah minyak jarak ini kita harapkan selesai Oktober mendatang sehingga bisa langsung mengolah hasil panen tanaman jarak milik warga. Pembangunan pabrik biodiesel ini menghabiskan dana sekitar Rp 8 miliar, yang terdiri dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi sebesar Rp 6 miliar dan sisanya berasal dari Pemerintah Kabupaten OKU Timur untuk pembiayaan bibit,” kata Bupati Herman Deru.

Budidaya tanaman jarak sendiri mulai dikembangkan di Kecamatan Jayapura, Kabupaten OKU Timur. Menurut Bupati OKU Timur luas areal tanaman bahan baku energi terbarukan tersebut kini sudah mencapai 7.000 hektar. Pemkab OKU Timur telah membantu penyediaan bibit jarak untuk lahan masyarakat seluas 2.000 hektar. Bibit jarak sendiri didatangkan dari Provinsi Lampung dan Kabupaten OKU Selatan.

Selain membangun pabrik biodiesel atau pabrik pengolah minyak jarak menjadi bahan bakar, di OKU Timur saat ini telah dibangun tiga unit pabrik pengolah biji jarak menjadi minyak jarak untuk campuran biodiesel.

Menurut Gubernur Sumsel Syahrial Oesman pembangunan pabrik biodiesel di Desa Kotabaru, Kabupaten OKU Timur tersebut merupakan realisasi dukungan pemerintah provinsi terhadap salah satu program pemerintah melakukan diversifikasi sumber energi.

Pembangunan industri biodiesel di Sumsel, menurut Gubernur Syahrial Oesman telah ada sejumlah perusahaan swasta nasional yang berminat termasuk di Kabupaten OKU Timur, karena di Sumsel kaya dengan bahan baku seperti minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan juga tanaman jarak.

Khusus pembangunan perkebunan kelapa sawit menurut Syahrial, secara nasional tahun 2007 akan dibuka seluas seluas 1,5 juta hektare dan dari jumlah itu Sumsel mendapat tugas seluas 300 ribu ha.

Gubernur Syahrial Oesman mengungkapkan, program pembangunan perkebunan kelapa sawit pada tahun 2007 sudah ada satu perusahaan swasta nasional sedang membangun seluas 26.000 di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Kemudian di Banyuasin dan Muara Enim juga seluas 26 ribu ha oleh perusahaan perkebunan PTPN VII.

“Jumlah tersebut ditambah perkebunan kelapa sawit yang ada di wilayah Kabupaten OKU Timur dan Kabupaten OKU induk yang kini sebagian besar telah menghasilkan, jadi masalah bahan baku industri biodiesel itu tidak ada kendala lagi,” kata Gubernur Sumsel.

Selain itu, telah ada satu perusahaan yaitu PT Wijaya Karya (WIKA) bekerjasama dengan pihak PT Pertamina Unit Pengolahan (UP) III Plaju menyatakan berkeinginan membangun industri biodiesel di Sumsel. Rencana pembangunan industri biodiesel tersebut juga akan bekerjasama pihak ketiga yakni PTPN VII dengan PT PLN. Pembangunan industri biodiesel tersebut akan dibangun dengan investasi sekitar Rp350 miliar dengan memanfaatkan CPO hasil perkebunan kelapa sawit seluas 100 ribu hektare di wilayah Sumsel dan Jambi.


Sumber: H. Maspril Aries (Republik Online)

0 komentar: