Latar Belakang Didirikan FKMM-OT




SEPOHON KAYU DAUNNYA RIMBUN
Oleh: Hadi Buhro Wijaya, S.Si.*

Kampus merupakan tempat pengembangan diri yang memberikan perubahan pikiran, sikap, persepsi dan pencerahan. Tempat mahasiwa lahir menjadi kaum pemikir bebas yang tercerahkan. Dengan keintelektualannya mahasiswa lahir dan tumbuh menjadi entitas yang memiliki paradigma ilmiah dalam memandang persoalan-persoalan sosial, politik, ekonomi dan lain sebagainya. Ciri dan gaya mahasiswa terletak pada ide atau gagasan yang luhur dalam menawarkan solusi atas peroalan-persoalan bangsa ini. Pijakan ini menjadi relevan dengan nuansa kampus yang memprioritaskan ilmu pengetahuan dalam memahami substansi dan pokok problema apapun.

Forum Koordinasi Mahasiswa Muslim OKU Timur (FKMM-OT) dideklarasikan pada tanggal 10 Desember 2006 di Universitas Lampung. Pendiri dari lembaga ini adalah mahasiswa Unila, akan tetapi FKMM-OT bukan hanya untuk mahasiswa Unila saja. Akan tetapi untuk seluruh mahasiswa dari Universitas ataupun perguruan tinggi lain dengan syarat mahasiswa muslim dari Kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan.

FKMM-OT adalah lembaga independen, artinya FKMM-OT bukanlah bagian dari Partai Politik ataupun golongan/ kelompok/ aliran tertentu. FKMM-OT lahir karena melihat beberapa hal yang selama ini dirasakan oleh mahasiswa muslim OKU Timur. FKMM-OT lahir dari sebuah kegelisahan. FKMM-OT adalah kumpulan orang-orang muda, orang muda manakah FKMM-OT?“Mereka adalah anak-anak muda yang beriman kepada Tuhannya, lalu Kami tambahkan petunjuk kepada mereka” (Al Kahfi: 13). Insyaallah.

Ada beberapa hal yang melandasi pendirian dari organisasi ini, pertama karena di kota Bandar Lampung tidak ada lembaga atau organisasi yang dapat mengcover mahasiswa. Dengan adanya lembaga ini maka mahasiswa dapat mengakses informasi tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat dan sosial politik pemerintahan Sumatera Selatan khususnya kabupaten OKU Timur. Kedua yaitu sebagai wahana silaturahmi dalam menumbuhkan tali persaudaraan (ukhuwah) antar mahasiswa dari OKU Timur dan harapannya mahasiswa mampu menuangkan ide-ide kreatif untuk kemajuan OKU Timur ke depan.

Hal berikutnya yang melandasi pendirian FKMM-OT yaitu sebagai rasa kepedulian FKMM-OT terhadap masyarakat Sumatera Selatan (OKU Timur). FKMM-OT menyadari keberadaannya berasal dari masyarakat. Kepekaan dan kepedulian terhadap masyarakat adalah tanggung jawab yang harus dipikul bersama. Hubungan dengan masyarakat akan menjadi rujukan utama dalam gerak langkah FKMM-OT. Pengabdian dan pelayanan terhadap merupakan hal yang tidak dapat ditinggalkan. Hal ini merupakan tanggung jawab kita semua, pemerintah, mahasiswa, akademisi, pengusaha, dan masyarakat itu sendiri. Tanpa adanya tanggung jawab maka akan banyak hak-hak masyarakat yang tearabaikan.

FKMM-OT bukanlah organisasi yang hanya untuk internal (mahasiswa) saja, akan tetapi, FKMM-OT adalah customer service dan pelayan ummat. “Jika menolong agama Allah, niscaya Dia menolong kalian dan mengokohkan pijakan kaki kalian “(Q.S. Muhammad: 9). Rasulullah SAW pun mengajarkan kepada ummatnya bahwa ummat yang terbaik adalah ummat yang bermanfaat untuk orang lain. Seorang syahid Sayyid Al Qutb pernah berkata: “Sesungguhnya manusia yang hidup untuk dirinya sendiri, maka dia akan hidup kecil dan mati sebagai orang kecil. Dan sesungguhnya manusia yang hidup untuk kemaslahatan ummat, maka dia akan hidup besar dan mulia serta tidak akan pernah mati....”

Keempat yaitu sebagai Lembaga Dakwah yang profesional. Dakwah bukan hanya tugas seorang kiai, ustadz, guru agama ataupun yang lain. Akan tetapi dakwah adalah amanah yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada setiap muslim. Mengajak kepada kebaikan dan melarang kepada kemungkaran (amal ma’ruf nahi munkar) adalah dakwah. Mahasiswa yang dibekali ilmu pengetahuan dan teknologi di Universitas seharusnya sadar bahwa dirinya adalah agent of change, yang akan menjadi agen-agen pembaharu bagi lingkungannya ataupun bangsanya minimal mampu merubah dirinya menjadi muslim yang lebih beriman dan bertakwa. Mahasiswa sebagai moral force yaitu mahasiswa mampu menjadi figure yang dapat membawa orang lain dalam sebuah kultur dengan nilai-nilai islami.

Akhirnya, izinkanlah kami (FKMM-OT) "mewarnai" diri kami dan lingkungan kami (OKU Timur) dengan sentuhan-sentuhan cinta yang suci. Cinta yang dilandasi keimanan dan ketakwaan terhadap Allah swt. FKMM-OT mempunyai sebuah filosofis yang tidak asing di telinga kita, sebuah perubahan tidak akan tercapai tanpa gerakan yang dinamis dan kontinu. Mulai dari yang kecil, mulai dari sendiri dan mulai dari sekarang (Aa Gym). Semoga dengan lahirnya FKMM-OT ini menjadi sebual ladang amal jariyah bagi kita semua. Amin. Terus berfikir dan bergerak, raih kemenangan sejati. Allahu akbar!!!


*Mantan Ketua Umum FKMM-OT Periode 2007-2008
Dewan Pembina FKMM-OT Periode 2008-2009


====================================================================


BBM NAIK; “TUMPENG” 100 TAHUN KEBANGKITAN NASIONAL
Oleh : HADI BUHRO WIJAYA, S.Si.


Peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional sudah berlalu. Berbagai macam kegiatan telah dilakukan untuk memperingati agenda akbar ini, mulai dengan long march, aksi damai, pentas berbagai keniaan budaya Indonesia dan lain sebagainya. Dengan slogan “Indonesia Bisa” Presiden mendeklarasikan peringatan seabad Kebangkitan Nasional. 20 Mei adalah hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia, diawali dengan sekelompok pemuda Indonesia yang resah karena melihat perjuangan bangsa Indonesia yang terpecah-pecah. Hingga akhirnya mereka membuat sebuah organisasi yang bernama Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang bertujuan untuk menghimpun perjuangan demi kemerdekaan Indonesia.


Seabad sudah Hari Kebangkitan Nasional kita peringati, tetapi masih banyak kekurangan pada bangsa yang kaya dengan sumber daya alam ini. Masih banyak rakyat yang tidak mempunyai tempat tinggal, tidak mempunyai pekerjaan bahkan tidak mempunyai harapan untuk hidup. Sungguh ironis memang, 100 tahun Kebangkitan Nasional hanya sebuah simbol bukan untuk dijadikan inspirasi bagi bangsa Indonesia. Seharusnya Hari Kebangkitan Nasional dijadikan inspirasi untuk tetap maju, bangkit dan pantang menyerah. Perjuangan Dr. Soetomo dan kawan kawan saja mampu merubah bangsa ini dari belenggu penjajah hingga Indonesia merdeka pada tahun 1945. Dan tentunya karena dukungan dan doa oleh rakyat Indonesia. Kalau mereka mampu merubah bangsa ini hingga bangsa ini merdeka, mengapa kita tidak bisa “memerdekakan” bangsa ini dari belenggu kemiskinan??


Peringatan 100 tahun kebangkitan Nasional pada tahun 2008 ini dibarengi dengan peringatan 10 tahun reformasi pasca tumbanganya rezim Soeharto. Ternyata reformasi juga belum mampu merubah bangsa ini menuju arah yang lebih baik. Memang rakyat boleh bersuara, boleh mengkritik dan memberi saran. Reformasi hanya merambah bidang politik saja, akan tetapi bidang-bidang lain seperti hukum dan perekonomian semakin mengenaskan. Hukum hanya untuk rakyat yang lemah bukan melindungi orang yang lemah. Para koruptor masih berkeliaran dimana-mana, tetapi mereka aman dan tentram Kalaupun tertangkap hanya beberapa bulan saja mereka dipenjara. Lain dengan masyarakat yang lemah, mereka yang salah diganjar dengan hukuman yang sangat tidak masuk akal. Beberapa hari kemarin ada sebuah berita yang sangat mengejutkan, ada seorang pria yang hanya mencuri lima ribu rupiah saja dihukum penjara 1 tahun (Lampost,27 Mei 2008). Inikah buah Reformasi???


Di bidang perekonomian pun bangsa ini juga melemah, disaat rakyat makin susah karena penghasilan yang hanya pas pasan dan hanya cukup untuk makan sehari-hari, pemerintah dengan “bangganya” menaikkan harga BBM. Jelas-jelas kenaikan harga BBM akan berdampak pada kenaikan harga barang/jasa. Rakyat yang lemah pun tertindas. Walaupun rencana kenaikan harga BBM ini sebelumnya ditolak dan dikecam oleh rakyat , pemerintah tak bergeming sedikitpun. Mereka beralasan kalau harga BBM tidak dinaikkan maka APBN tidak terselamatkan alias jebol. Dan akhirnya pemerintah pun resmi manaikkan harga BBM sebesar 28,7% pada tanggal 23 Mei 2008 lalu. Lagi-lagi pemerintah beralibi, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan bahwa bila harga BBM tidak dinaikkan maka subsidi yang dikeluarkan APBN sangat besar. Jika harga minyak dunia 130 dolar per barel , maka subsidi pemerintah jika tidak menaikkan harga BBM maka diperkirakan subsidi Rp 260 triliun-Rp 300 triliun. Setelah harga BBM dinaikkan pun subsidi masih turun 50 triliun. Jadi total subsidi yang masih ditanggung pemerintah adalah berkisar 230 triliun (Lampost, 27 Mei 2008).


Mungkin rakyat miskin masih “lega” karena dengan kenaikan harga BBM pemerintah masih arif dengan memberi “uang tutup mulut” berupa Bantuan Lansung Tunai (BLT). BLT yang hanya seratus ribu per bulan ini memang tidak sebanding dengan kenaikan harga BBM. BLT yang diberikan inipun menjadi problem di masyarakat. Banyak kalangan menilai bahwa BLT tidak mendidik bangsa, BLT merusak tatanan sosial di masyarakat karena banyak warga yang tergolong miskin tidak dapat BLT dan akhirnya terjadi kecemburuan sosial.


Inilah “Tumpeng” yang diberikan SBY-JK dalam peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional dan 10 Tahun Reformasi kepada bangsa ini, yaitu kenaikan harga BBM. SBY-JK memberikan hadiah yang sangat “spesial” berupa kebijakan yang terlalu “bijak”. Rakyat kecil semakin susah karena semua kebutuhan hidup semakin mahal. Mereka pun menjerit, merintih dan sedih. Rakyat kecil hanya bisa pasrah, bersuara pun tak mungkin didengarkan oleh mereka. Harapan mereka satu-satunya adalah para wakil rakyat di singgasana Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ah… itu hanya mimpi di siang bolong!! Para wakil rakyat di DPR pun tak punya nyali untuk berbicara lantang di depan SBY-JK. DPR yang katanya macan mungkin benar, tapi mereka adalah macan-macan yang tak bertaring, ompong, tak berkuku tajam dan mungkin tak berhati. Mereka semua adalah penakut, takut bicara kebenaran!!!


Harapan bangsa ini adalah kita semua harus bangkit. Bangkit dari keterpurukan Meminjam kata-kata Dedy Mizwar: Bangkit itu Susah, susah melihat orang susah dan senang melihat orang senang. Bangsa ini harus saling tolong menolong dan mengasihi satu dengan yang lain. Siapa lagi yang akan membantu saudara-saudara kita kecuali kita sendiri. Bangkit itu tidak ada, tidak ada kata putus asa, tidak ada kata menyerah. 100 Tahun Kebagkitan Nasional semoga menjadi inspirasi dalam hidup bangsa Indonesia untuk tetap maju, tetap tabah walaupun banyak ujian, dan jangan pernah putus asa. Selamat Hari Kebangkitan Nasional. Tersenyumlah Bangsaku. Merdeka!!!
Selengkapnya - Latar Belakang Didirikan FKMM-OT

Foto-Foto Kegiatan

Mahasiswa OKU Timur Bersatu (Bandar Lampung, Metro, Baturaja dan Palembang)

PJs FKMM-OT Baturaja (Hanapiah-AMIK Baturaja)

PJs FKMM-OT Kota Metro (Toni- STO Metro)

PJs FKMM-OT Palembang (Hasyim-Politeknik Sriwijaya)

Tono-Toni (Sang Kembar yang Militan)

Islamic Centre, 31 Agustus 2007 (Kebersamaan kunci kesuksesan)

Kami Tunggu Kontribusi saudara, kita jumpa Ba'da Lebaran nanti
(halal bi halal akbar)

Semoga kontribusi kita menjadi amal jariyah.amin

Sumatera selatan menanti kita (Pemuda -Mahasiswa)
Selengkapnya - Foto-Foto Kegiatan

Profil Ketum dan Wakil Ketum FKMM-OT Periode I (2007-2008)


Nama : Hadi Buhro ,S.Si
TTL : Tegalsari, 30 september 1984

Anak ke-3 dari 4 bersaudara
Alamat : Tegalsari BK XX Belitang II OKU Timur
E-mail : wijaya_fisikaunila@yahoo.co.id
HP : 085279137760

Hobby : Menghayal mimpi hari esok
Status : Single

Riwayat pendidikan :
SDN Tegalsari (1991-1997)
SLTPN 3 Belitang (1997-2000)
SMA N 1
Belitang (2000-2003)
Jurusan Fisika FMIPA Unila (2003-2007)


Pengalaman Organisasi :
Himpunan Mahasiswa Fisika (HIMAFI) Unila
Brigade Muda BEM KBM Unila

Dinas Sosial Politik BEM FMIPA Unila

Komisi A Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FMIPA

Dept. Kebijakan Publik KAMMI Komisariat Eksakta


Motto : Berfikir & bergerak, raih kemenangan sejati

Selengkapnya - Profil Ketum dan Wakil Ketum FKMM-OT Periode I (2007-2008)

OPINI

PERAN PEMUDA DAN MAHASISWA ISLAM
Oleh: Hadi Buhro Wijaya**



Tidak dapat disangkal lagi bahwa terjadinya suatu gerakan perubahan yang ada di sebuah bangsa dilakoni dan didalangi oleh para pemuda. Di Negara kita contohnya, dimulai dari berdirinya Budi Utomo sampai dengan Sumpah Pemuda tahun 1928 membuktikan bahwa pemuda mempunyai peran yang signifikan dalam perubahan bangsa ini. Adanya Sumpah Pemuda, pemuda Indonesia mampu bergerak bersama memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Seorang Soekarno pernah berkata: “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan aku rubah dunia ini”. Ini mempunyai arti bahwa pemuda adalah tonggak Negara.

Pun halnya di jaman Rasulullah SAW, begitu banyak sahabat-sahabat Nabi Muhammad yang berasal dari kalangan pemuda. Begitupun para Nabi yang lainnya seperti Nabi Isa. Muhammad SAW bersabda: “Islam berkembang karena didukung oleh pemuda dan di bantu oleh orang tua”. Kemudia Aisyah RA pernah berkata: “Kaum yang menolongku adalah para pemuda”. Ibnu Abbas RA juga pernah berkata: “Tidaklah diutus para Rasul kecuali seorang pemuda dan tidaklah diberikan ilmu kepada seseorang yang alim kecuali dalam masa mudanya”. Pemuda dikatakan sebagai generasi penerus selain mempunyai fisik yang kuat, semangat (hamasah) dan akalnya juga karena berbagai potensi yang dimilikinya. Abdullah bin Mas’ud ketika melihat pemuda yang menuntut ilmu, maka dia berkata: “Selamat ke atas kalian para pemuda wahai pancaran hikmah, penerang kegelapan dan pembaharu hati-hati”.

Berbicara dalam konteks kepemudaan hari ini, mahasiswa adalah pemuda-pemuda tangguh yang berintelektual tinggi, mempunyai pandangan bebas namun tercerahkan, mempunyai paradigma ilmiah dalam memandang segala persoalan bangsa, mulai social, ekonomi, politik dan lain sebagainya. Mahasiswa mempunyai jutaan ide dan gagasan dalam menawarkan solusi terhadap problema bangsa ini. Tidak hanya itu, mahasiswa mendapatkan berbagai gelar yang menggelegar: agent of change, director of change, creative minority, iron stock, calon pemimpin bangsa dan lain sebagainya. Berbagai perubahan besar dalam persimpangan sejarah negeri ini, senantiasa menempatkan mahasiswa dalam posisi terhormat, misalnya, sebagai pahlawan demokrasi, bahkan gerakan yang dibangun mahasiswa disebut sebagai pilar demokrasi yang kelima. Mahasiswa menjadi tumpuan harapan bangsa, harapan negara, harapan masyarakat, harapan keluarga dan juga harapan agama.

Mahasiswa dipilih sebagai pelaku karena memiliki potensi yang besar sebagai agen perubahan. Mahasiswa sebagai segmen pemuda yang tercerahkan Karena memiliki kemampuan intelektual. Mahasiswa sebagai orang yang memiliki kemampuan logis dalam berfikir sehingga dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah.Sebagai bagian dari pemuda, mahasiswa juga memiliki karakter positif lainnya, antara lain idealis dan energik. Idealis berarti (seharusnya) mahasiswa masih belum terkotori oleh kepentingan pribadi, juga belum terbebabani oleh beban sejarah atau beban posisi. Artinya mahasiswa masih bebas menempatkan diri pada posisi yang dia anggap terbaik, tanpa adanya resistansi yang lebih besar. Sedangkan energik berarti pemuda biasanya siap sedia melakukan “kewajiban” yang dibebankan oleh suatu ideology manakala dia telah meyakini kebenaran ideology itu.Dengan potensi itu, wajar jika pada setiap zaman kemudian pemuda memegang peranan penting dalam perubahan kaumnya. Kita lihat kisah Ibrahim as sang pembaharu, atau kisah pemuda kahfi (Q.S. 18: 9-26) yang masing-masing sigap menerima kebenaran.

Namun dalam benak kita berkata, apa yang telah kita lakukan saat ini yang notabene-nya adalah mahasiswa/pemuda. Di tengah euforia identitas itu, tiba-tiba muncul seberkas kesadaran. Ada peran-peran yang harus dilakukan sebagai konsekuensi logis dan konsekuensi otomatis dari identitas mahasiswa. Ada ulama yang kemudian menyampaikan bahwa pemuda memiliki 3 peran:
1.Sebagai generai penerus (Q.S Ath Thur : 21); meneruskan nilai-nilai kebaikan yag ada pada suatu kaum.
2.Sebagai generasi pengganti (Q.S. Maidah : 54); menggantikan kaum yang memang sudah rusak dengan karakter mencintai dan dicintai Allah, lemah lembut kepada kaum mu’min, tegas kepada kaum kafir, dan tidak takut celaan orang yang mencela.
3.Sebagai generai pembaharu (Q.S. Maryam : 42); memperbaiki dan memperbaharui kerusakan yang ada pada suatu kaum.

Setidaknya ada empat aspek yang menjadi konsekuensi identitas mahasiswa, antara lain: aspek akademis, aspek social organisasional, moral dan aspek social politik. Pertama yaitu aspek akademis. Dalam aspek ini tuntutan peran mahasiswa hanya satu, belajar. Ini sebenarnya merupakan tugas inti mahasiswa karena konsekuensi identitas mahasiswa dalam aspek yang lain, merupakan derivat dari proses pembelajaran mahasiswa. Mahasiswa sebagai bagian dari civitas academica harus menjadi insan yang memiliki keunggulan intelektual, karena itu merupakan modal dasar kredibilitas intelektual. Sesibuk apapun mahasiswa, turun kejalan, turun ke rakyat dengan aksi sosialnya, sebanyak apapun agenda aktivitasnya jangan sampai membuat mahasiswa itu lupa bahwa adalah insan akademik. Mahasiswa dengan segala aktivitasnya harus tetap menjaga kuliahnya. Setiap orang tua pasti ingin anaknya selesai kuliah dan menjadi orang yang berhasil. Maka sebagai seorang anak berusahalah semaksimal mungkin untuk dapat mewujudkan keinginan itu, untuk mengukir masa depan yang cerah .

Kedua, aspek organisasional. Tidak semua hal bisa dipelajari di kelas dan laboratorium. Masih banyak hal yang bisa dipelajari di luar kelas, terutama yang hanya bisa dipelajari dalam organisasi. Organisasi kemahasiswaan menyediakan kesempatan pengembangan diri luar biasa dalam berbagai aspek. Misalnya, aspek kepemimpinan, manajemen keorganisasian, membangun human relation, team building dan sebagainya. Organisasi juga sekaligus menjadi laboratorium gratis ajang aplikasi ilmu yang didapat di kelas kuliah.

Peran ketiga yaitu peran moral, mahasiswa yang dalam kehidupanya tidak dapat memberikan contoh dan keteladanan yang baik berarti telah meninggalkan amanah dan tanggung jawab sebagai kaum terpelajar . Jika hari ini kegiatan mahasiswa berorientasi pada hedonisme (hura - hura dan kesenangan) maka berarti telah berada persimpangan jalan . Jika mahasiswa hari ini lebih suka mengisi waktu luang mereka dengan agenda rutin pacaran tanpa tahu dan mau ambil tahu tentang perubahan di negeri ini, jika hari ini mahasiswa lebih suka dengan kegiatan festival musik dan kompetisi (entertaiment) dengan alasan kreatifitas, dibanding memperhatikan dan memperbaiki kondisi masyarakat dan mengalihkan kreatifitasnya pada hal - hal yang lebih ilmiah dan menyentuh kerakyat maka mahasiswa semacam ini adalah potret “generasi yang hilang “yaitu generasi yang terlena dan lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemuda dan mahasiswa.

Keempat aspek sosial politik. Mahasiswa merupakan bagian dari rakyat, bahkan ia merupakan rakyat itu sendiri. Mahasiswa tidak boleh menjadi entitas terasing di tengah masyarakatnya sendiri. Ia dituntut untuk melihat, mengetahui, menyadari dan merasakan kondisi riil masyarakatnya yang hari ini sedang dirundung krisis multidimensional. Tentang politik bagi mahasiswa bukanlah hal yang asing lagi. Politik adalah "santapan” yang seharusnya dijadikan menu dalam kehidupan kita sehari-hari. Imam Syahid Hasan Al Bana pernah berkata: “Belum sempurna keimanan seseorang sebelum dia berpolitik”. Arti dari pernyataan beliau adalah sebagai muslim kita dituntut untuk mengetahui dunia politik agar kita (umat islam) tidak menjadi bangsa yang terpinggirkan dan terasing. Mengingatkan pemerintah, memberikan solusi terhadap permasalahan ummat dan hidup untuk kepentingan rakyat (ummat) adalah berpolitik. Mahasiswa adalah kaum terpelajar dinamis yang penuh dengan kreativitas. Mahasiswa adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rakyat. Sekarang mari kita pertanyakan pada diri kita yang memegang label Mahasiswa, sudah seberapa jauh kita mengambil peran dalam diri kita dan lingkungan??

Kampus memang bukan merupakan masyarakat sesungguhnya (real society), tapi ia merupakan masyarakat semu (virtual society) dengan segala kemiripan kompleksitas permasalahan serta struktur sosialnya dengan masyarakat yang sebenarnya. Karena itu, mahasiswa bisa menjadikan kampus sebagai ajang simulasi yang menjadi bekal sebenarnya, ketika betul-betul terlibat dan terjun ke masyarakat sesungguhnya. Semoga kita semua menjadi pemuda ataupun mahasiswa yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, agama dan bangsa ini. Amiin.
Wallahu a’lam bishawab

**Ketua Umum FKMM-OT


Selengkapnya - OPINI

Kontak FKMM-OT

Kirimkan Kritik dan Saran anda untuk FKMM-OT dengan Mengisi Form Di bawah ini :








Subject: *
E-mail Address: *
Bagaimana Cara Kerja FKMM-OT ?
Bagus
Cukup
Kurang
Bagaimana Penampilan Web FKMM-OT ? *
Bagus
Cukup
Kurang
Pesan *

* Required

Selengkapnya - Kontak FKMM-OT

Belitang "Kota Terpadu Mandiri"

Belitang adalah satu dari 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. Mayoritas penduduknya merupakan warga transmigrasi yang sudah beranak-pinak di tempat ini. Kecamatan Belitang yang beribu kota Gumawang berjarak sekitar 360 kilometer dari ibu kota Sumatera Selatan, Palembang. Hampir seluruh wilayahnya dipenuhi hamparan padi yang tumbuh subur dan hijau. Mata semakin sejuk memandang aliran air Irigasi Komering yang sehari-sehari menyirami ribuan hektare sawah di sana.

OKU Timur adalah daerah sentra produksi beras dan penyangga stok pangan Provinsi Sumatera Selatan. OKU Timur baru saja merayakan hari jadinya yang ketiga, setelah resmi menjadi salah satu kabupaten pemekaran dari Kabupaten induk OKU.

Rabu, 17 Januari 2007 lalu, bertepatan dengan hari jadi ketiga OKU Timur, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang diwakili Dirjen P2MKT Departemen Transmigrasi, Joko Sidik Pramono, memukul gong sebagai simbol resminya Belitang menjadi Kota Terpadu Mandiri (KTM).

Joko Sidik Pramono, didampingi Gubernur Sumsel Syahrial Oesman dan Bupati OKU Timur H Herman Deru, berkenan meresmikan Tugu KTM yang terletak di pusat kota Gumawang. OKU Timur dengan penduduk sekitar 600 ribu jiwa itu sebanyak 65 persen merupakan para pendatang yang bermukin di tempat ini melalui program transmigrasi. Mereka tersebar di 127 desa transmigrasi dari 210 desa yang ada di wilayah OKU Timur.

Tak salah jika kita sebut OKU Timur sebagai kawasan transmigrasi, sebab program transmigrasi di daerah ini sudah ada sejak masa kolonial Belanda hingga saat ini. Program transmigran di sini berjalan berkesinambungan sehingga telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan dan kemajuan OKU Timur.

Bertitik tolak dari besarnya potensi warga transmigrasi di daerah ini, Bupati OKU Timur Herman Deru kemudian mengusulkan agar Belitang menjadi Kota Terpadu Mandiri. Ketika ditemuai Suara Karya di sela-sela pencanangan KTM tersebut, H Herman Deru mengatakan, sebetulnya tidak hanya Belitang yang bisa menjadi KTM di OKU Timur. Ada dua daerah lain yang berpotensi sama menjadi KTM, yaitu daerah Batumarta dan Semendawai Suku III. Menurut Herman Deru, dirinya sudah lama terpikir untuk mengusulkan Belitang sebagai kota mandiri. "Saya sebelumnya sudah terpikir kawasan ini mau jadi apa, sebab Gumawang sudah siap menjadi ibu kota. Apalagi dari sektor pendidikan di Belitang sudah ada hingga strata S2. Kebetulan ada program pusat KTM, saya lalu melakukan paparan kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi agar Belitang menjadi KTM dan, alhamdulillah, beliau meresponnya," katanya.

Di Indonesia, ungkap Bupati Herman Deru, berdasarkan penilaian pusat ternyata kawasan yang paling siap untuk program KTM itu adalah OKU Timur. Apalagi KTM itu punya persyaratan minimal berpenduduk eks transmigrasi 9.000 kepala keluarga (KK). "Di Belitang penduduknya sudah 54.000 KK. Dan dari segi infrastruktur, Belitang sudah memiliki perbankan, pendidikan, pertanian, dan kita punya irigasi terbaik," ujarnya.

Menteri, menurut Herman Deru, juga mendorong agar jangan hanya satu KTM di OKU Timur, tetapi tiga, masing-masing Batumarta yang dihubungkan dengan jembatan yang saat ini di bangun di Desa Kotanegara dan Kecamatan Semendawai Suku III.

Sementara Dirjen P2MKT, Joko Sidik Pramono, mengatakan, di Belitang pembangunan KTM merupakan perwujudan dari cita-cita para pendahulu. Pembangunan transmigrasi kenyataannya ada yang menunjukkan keberhasilan yang membanggakan. Beberapa indikasi keberhasilan itu antara lain berkembangnya eks-eks transmigrasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan administrasi pemerintahan. Keberhasilan ini bukan hanya prestasi sektor program sendiri, melainkan keberhasilan sinergi pembangunan semua instansi terkait.

sumber: Ida Syahrul (Suara Karya Online)
Selengkapnya - Belitang "Kota Terpadu Mandiri"

Profil OKU Timur

Kabupaten OKU Timur terletak di Provinsi Sumatera Selatan dengan Ibukota Martapura, yang memiliki potensi yang beragam di berbagai bidang. Dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 37 tahun 2003, Lokasi antara 3, 40” LU sampai 4, 55” LU dengan ketinggian 42– 87 m DPL (Diatas Permukaan Laut), lebar/luas 3.597 km2 dan jumlah penduduk 524.204 jiwa. Kabupaten yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Ogan Komering Ulu ini, kini lebih memiliki keleluasaan untuk menggali dan mengembangkan potensi yang ada untuk rakyatnya. Maka dalam mewujudkan Kabupaten OKU Timur yang sejahtera, damai, bersatu dan berdaya saing global. Masyarakat OKU Timur pun akan bekerja lebih keras untuk membangun wilayahnya dengan terus mendorong pemberdayaan potensi daerah.

OGAN Komering Ulu (OKU) Timur beruntung memiliki saluran irigasi teknis Komering. Dengan adanya saluran irigasi itu, OKU Timur tidak hanya telah menjadi daerah swasembada beras, tetapi juga menjadi penyumbang beras bagi daerah lain. Komoditi unggulan OKU Timur datang dari perkebunan, perikanan, dan industri. Di sektor perkebunan, kopi adalah komoditi unggulan. Total produksi kopi mencapai 696 ton pada tahun 2006. Kakao juga merupakan komoditi unggulan di OKU Timur. Total produksi kakao mencapai 10,25 ton pada tahun 2006. Kelapa sawit, nenas, tebu, teh, dan karet juga merupakan komoditi unggulan. Di sektor perikanan, perikanan tangkap yang meliputi Budidaya ikan air tawar, keramba air tawar dan air laut, tambak udang merupakan unggulan di OKU Timur. Di sektor industri, Industri Pengolahan Kopi, Industri Minyak Goreng, Industri Crumb Rubber, Industri Pengalengan Ikan, Industri Pengalengan Nenas, Industri Teh Hijau, Industri Ikan Beku, Industri CPO merupakan unggulan di OKU Timur.

Selamat kepada Kabupaten OKU Timur yang telah mendapatkan Piagam Adipura pada tanggal 19 Juni 2007, semoga OKU Timur tidak hanya bersih secara jasadiyah (fisik) akan tetapi bersih hati dan jiwa. Tingkatkan selalu pembangunan demi terciptanya masyarakat yang madani.


Diambil dari berbagai sumber

Selengkapnya - Profil OKU Timur

Sumsel Bangun Pabrik Biodiesel Biji Jarak di OKU Timur

Palembang-RoL-- Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Syahrial Oesman, Senin (25/6) di Kecamatan Jayapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU)Timur melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik biodiesel dengan bahan baku minyak jarak.

Bupati Herman Deru pada acara tersebut mengatakan, pembangunan pabrik biodiesel dengan bahan baku biji tanaman jarak tersebut merupakan proyek nasional yang didanai kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten OKU Timur. “Pembangunan pabrik bertujuan mengoptimalkan fungsi tanaman jarak masyarakat,” ujarnya.

“Pembangunan pabrik pengolah minyak jarak ini kita harapkan selesai Oktober mendatang sehingga bisa langsung mengolah hasil panen tanaman jarak milik warga. Pembangunan pabrik biodiesel ini menghabiskan dana sekitar Rp 8 miliar, yang terdiri dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi sebesar Rp 6 miliar dan sisanya berasal dari Pemerintah Kabupaten OKU Timur untuk pembiayaan bibit,” kata Bupati Herman Deru.

Budidaya tanaman jarak sendiri mulai dikembangkan di Kecamatan Jayapura, Kabupaten OKU Timur. Menurut Bupati OKU Timur luas areal tanaman bahan baku energi terbarukan tersebut kini sudah mencapai 7.000 hektar. Pemkab OKU Timur telah membantu penyediaan bibit jarak untuk lahan masyarakat seluas 2.000 hektar. Bibit jarak sendiri didatangkan dari Provinsi Lampung dan Kabupaten OKU Selatan.

Selain membangun pabrik biodiesel atau pabrik pengolah minyak jarak menjadi bahan bakar, di OKU Timur saat ini telah dibangun tiga unit pabrik pengolah biji jarak menjadi minyak jarak untuk campuran biodiesel.

Menurut Gubernur Sumsel Syahrial Oesman pembangunan pabrik biodiesel di Desa Kotabaru, Kabupaten OKU Timur tersebut merupakan realisasi dukungan pemerintah provinsi terhadap salah satu program pemerintah melakukan diversifikasi sumber energi.

Pembangunan industri biodiesel di Sumsel, menurut Gubernur Syahrial Oesman telah ada sejumlah perusahaan swasta nasional yang berminat termasuk di Kabupaten OKU Timur, karena di Sumsel kaya dengan bahan baku seperti minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan juga tanaman jarak.

Khusus pembangunan perkebunan kelapa sawit menurut Syahrial, secara nasional tahun 2007 akan dibuka seluas seluas 1,5 juta hektare dan dari jumlah itu Sumsel mendapat tugas seluas 300 ribu ha.

Gubernur Syahrial Oesman mengungkapkan, program pembangunan perkebunan kelapa sawit pada tahun 2007 sudah ada satu perusahaan swasta nasional sedang membangun seluas 26.000 di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Kemudian di Banyuasin dan Muara Enim juga seluas 26 ribu ha oleh perusahaan perkebunan PTPN VII.

“Jumlah tersebut ditambah perkebunan kelapa sawit yang ada di wilayah Kabupaten OKU Timur dan Kabupaten OKU induk yang kini sebagian besar telah menghasilkan, jadi masalah bahan baku industri biodiesel itu tidak ada kendala lagi,” kata Gubernur Sumsel.

Selain itu, telah ada satu perusahaan yaitu PT Wijaya Karya (WIKA) bekerjasama dengan pihak PT Pertamina Unit Pengolahan (UP) III Plaju menyatakan berkeinginan membangun industri biodiesel di Sumsel. Rencana pembangunan industri biodiesel tersebut juga akan bekerjasama pihak ketiga yakni PTPN VII dengan PT PLN. Pembangunan industri biodiesel tersebut akan dibangun dengan investasi sekitar Rp350 miliar dengan memanfaatkan CPO hasil perkebunan kelapa sawit seluas 100 ribu hektare di wilayah Sumsel dan Jambi.


Sumber: H. Maspril Aries (Republik Online)
Selengkapnya - Sumsel Bangun Pabrik Biodiesel Biji Jarak di OKU Timur

Album Foto

Pembacaan Tilawah Qur'an


Halal bi halal FKMM-OT 8 Syawal 1428 H di SMAN 1 Belitang

Hadi Buhro Wijaya-Aan Suwandi
(Ketum-Waketum FKMM-OT '07-'08)



Persiapan Orientasi Pengurus + rihlah (Maret 2007)


Menuju Mutun Beach


Sambutan & Pengarahan Ketua umum FKMM-OT



Hari ini adalah mimpi hari kemarin dan hari esok
dimulai dari mimpi hari ini.



Peserta Akhwat


Peserta ikhwan


Mutun Beach.Subhanallah..........Ado idak Mang di OKU Timur???


the Trainer of Organize Motivator "Oase Centre"



Kebersamaan dalam keluarga


tujuan takkan pernah sampai tanpa visi yang sama


Cerdas dan responsif


Kerja cerdas,kerja keras, kerja ikhlas dan kerja tuntas (Aa Gym)


Allah tidak hanya melihat hasil yang kita peroleh,
tetapi menikmati sebuah proses adalah kesuksesan (Satria H. Lubis)


jalan ini masih panjang...tapi keberhasilan ada di depan mata kita


Berusaha, bersabar dan berdoa merupakan kunci kesuksesan


Masa lalu adalah pengalaman hidup yang menjadi
tolok ukur kita hari ini

Sedikit-demi sedikit....perlahan namun pasti


Menatap masa depan cerah


Perjuangan ini takkan pernah berhenti, sebelum denyut nadi
ini berhenti.


Suasana Pelantikan "Ashabiqunal Awwalun"


Pengurus FKMM-OT


Dewan Penasehat FKMM-OT "Bapak Lukman, S.Pd."



Rapat demi rapat harus dilalui, demi sebuah asa (Maison) !!!



Dari sinilah semua berawal, "base camp" FKMM-OT.......


Team Formatur AD/ART dan GBHKO FKMM-OT


Ketua Umum & Wakil Ketua Umum FKMM-OT



Beberapa Pengurus Ikhwan



Beberapa Pengurus Akhwat

Selengkapnya - Album Foto

Struktur Pengurus "Ashabiqunal Awwalun" Periode 2007-2008

STRUKTUR PENGURUS “ASHABIQUNAL AWWALUN"
FORUM KOORDINASI MAHASISWA MUSLIM OKU TIMUR
(FKMM-OT) DAERAH BANDAR LAMPUNG
PERIODE 2007-2008


Dewan Penasehat:

K.H. Khairuddin Tahmid (Tokoh Agama)
Lukman, S.Pd (Akademisi)
Zuni Asnawati, S. Pd (Akademisi)
Maison (Aktivis Mahasiswa)


Ketua Umum : Hadi Buhro Wijaya , S.Si.

Wakil Ketua Umum : Aan Suwandi (FKIP Unila)

Sekretaris : Sumar Priyantono (FKIP Unila)

Bendahara Umum : Ari Wulandari (FKIP Unila)


Bidang I (Kaderisasi)

Ketua Bidang : Tumijo (FKIP Unila)
Sekbid :
Novi Maulina (FKIP Unila)
Anggota : Masduki (FKIP Unila)
Jadmiko (FP Unila)
Evi Yuliana (FKIP Unila)
Desy (FKIP Unila)
Eka Hidayati (FKIP Unila)
Yani (PGSD T. Karang)
Sulistianingsih (FKIP Unila)
Eko (FMIPA Unila)


Bidang II (Kajian Islam)

Ketua Bidang : Solehan (FT Unila)
Sekbid : Nurhayati (FKIP Unila)
Anggota : Muhtadin (FK Unimal)
Abu Anwar (Polinela)
Beni Sumarlin (FKIP Unila)
Deslan Tasri (FMIPA Unila)
Sri Wahyuningsih (FKIP Unila)
Sutini (FKIP Unila)


Bidang III (Sosial Masyarakat)

Ketua Bidang : Siswanto (FKIP Unila)
Sekbid : Suliyani (STKIP PGRI)
Bidang : Sujarwati (FKIP Unila)
Lia Lina Marokana (FKIP Unila)
Lasiyah (FE unila)
Dendi Susilo (FP Unila)
Siswanjaya (FKIP Unila)
Witono I. (STIKES Umitra)
Bambang Eko S. (FT Unila)
Ardiyansah (FKIP Unila)


Bidang IV (Pengembangan Potensi)

Ketua Bidang : Haryoko Basuki (FKIP Unila)
Sekbid : Siti Anita (FKIP Unila)
Anggota : Ovi Dwiana (FE Unila)
Supriyati (FKIP Unila)
Adi Suroso (FKIP Unila)
Surya Tri Satya (FT Unila)
Nasehuddin (FKIP Unila)


Biro Usaha Mandiri

Kepala Biro : Septa Diana (FKIP Unila)
Anggota Lustri (STKIP PGRI)
Agus Purnomo (FT Unila)
Endi Dirmawan (FMIPA Unila)
Nofika (FT Unila)
Epro (FKIP Unila)

Selengkapnya - Struktur Pengurus "Ashabiqunal Awwalun" Periode 2007-2008

Visi dan Misi FKMM-OT

A. Visi FKMM-OT

“Sebagai sarana silaturahim mahasiswa muslim OKU Timur untuk mempersiapkan generasi muda yang produktif, inovatif dan kreatif menuju OKU Timur islami”.

B. Misi FKMM-OT

1. Menjalin koordinasi antar mahasiswa muslim OKU Timur di Lampung dan di luar Provinsi Lampung.
2. Menggali dan mengembangkan potensi intelektualitas dan sosial masyarakat terhadap mahasiswa muslim OKU Timur.
3. Menjalin kerjasama dengan stakeholder dan mengembangkan potensi masyarakat dalam meningkatkan kualitas masyarakat OKU Timur .
Selengkapnya - Visi dan Misi FKMM-OT

Buku Tamu FKMM-OT

Silahkan Isi Buku Tamu :







Selengkapnya - Buku Tamu FKMM-OT